Kamis, 09 Januari 2014

Nikmati Udara Sejuk Di Atas Jembatan Galau Hutan Mangrove

MTs Makara – Liburan semester telah usai, bagaimana dengan liburan kalian? Ke rumah nenek..Ke Pantai…atau keluar angkasa?? Banyak pastinya  cerita-cerita seru yang akan kalian ceritakan kepada teman-temanmu di sekolah. Supaya blog ini juga nggak aklah seru, penulis akan cerita sedikit tentang liburan kemarin.

Oh ya..mungkin kalian sudah tahu banyak tempat-tempat wisata yang wajib dikunjungi selama liburan. Kalau kemarin kita sudah rame-rame jalan-jalan ke daerah Panggul yang disana ada Pantai Pelang, Pantai Kili-Kili, atau Pantai Konang. Apalagi ada momen tahun baru yang tentunya akan lebih berkesan jika kalian nikmati dengan berwisata ke Guo Lowo, Pantai Prigi, Pantai Simbaronce atau Pantai Pasir Putih Karanggongso yang sudah terkenal sampai luar daerah.

 Masih satu kawasan yaitu di kecamatan Watulimo, ada tempat berwisata yang sangat berbeda dari biasanya sekaligus memberikan pengetahuan kepada kita untuk peduli menjaga kelestarian lingkungan. Bener banget, Tempat Pelestarian Kejung Samudra dan tanaman Mangrove Pantai Cengkrong. Ada sekitar setengah hectare lebih lahan yang khusus ditanami  berbagai jenis Mangrove.  Dan tahu nggah sih, apa tanaman Mangrove ini??? Baca terus ya tulisannya!

Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat payau. Tanaman dikotil adalah tumbuhan yang buahnya berbiji berbelah dua. Pohon mangga adalah contoh pohon dikotil dan contoh tanaman monokotil adalah pohon kelapa. Kelompok pohon di daerah mangrove bisa terdiri atas suatu jenis pohon tertentu saja atau sekumpulan komunitas pepohonan yang dapat hidup di air asin. Hutan mangrove biasa ditemukan di sepanjang pantai daerah tropis dan subtropis, antara 32° Lintang Utara dan 38° Lintang Selatan.

Hutan mangrove merupakan ekosistem yang kompleks terdiri atas flora dan fauna daerah pantai, hidup sekaligus di habitat daratan dan air laut, antara batas air pasang dan surut. Berperan dalam melindungi garis pantai dari erosi, gelombang laut dan angin topan. Tanaman mangrove berperan juga sebagai buffer (perisai alam) dan menstabilkan tanah dengan menangkap dan memerangkap endapan material dari darat yang terbawa air sungai dan yang kemudian terbawa ke tengah laut oleh arus.

Hutan mangrove tumbuh subur dan luas di daerah delta dan aliran sungai yang besar dengan muara yang lebar. Di pantai yang tidak ada sungainya, daerah mangrovenya sempit. Hutan mangrove mempunyai toleransi besar terhadap kadar garam dan dapat berkembang di daratan bersalinitas tinggi di mana tanaman biasa tidak dapat tumbuh.

Istilah mangrove tidak selalu diperuntukkan bagi kelompok spesies dengan klasifikasi taksonomi tertentu saja, tetapi dideskripsikan mencakup semua tanaman tropis yang bersifat halophytic atau toleran terhadap garam. Tanaman yang mampu tumbuh di tanah basah lunak, habitat air laut dan terkena fluktuasi pasang surut. Sebagai tambahan, tanaman tersebut mempunyai cara reproduksi dengan mengembangkan buah vivipar yang bertunas (seed germination) semasa masih berada pada pohon induknya.


0 komentar: