Makara (16/07/2014) - Memasuki tahun pelajaran 2014/ 2015, MTs Ma'arif Karangan sudah melakukan berbagai persiapan untuk menerapkan kurikulum 2013 khusus untuk kelas VII.
Karena berada pada bulan Ramadhan, pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) dilaksanakan hanya dua hari. Materi yang disampaikan lebih mengarah kepada pengenalan madrasah. Kepala Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Karangan melalui Wakil Kepala Kurikulum, bapak Sama'in, S,Ag mengatakan bahwa diharapkan siswa baru bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan MTs Ma'arif Karangan. Dan mereka mampu berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.
Dalam mengimplementasikan kurikulum, yang jauh lebih penting adalah guru sebagai ujung tombak bahkan bisa menjadi ujung tombok serta garda terdepan dalam pelaksanakan kurikulum. Oleh karena itu betapa pentingnya kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum itu selain kompetensi, komitmen dan tanggung jawabnya serta kesejahteraannya yang harus terjaga. Kompetensi guru bukan saja menguasai apa yang harus dibelajarkan (content) tapi bagaimana membelajarkan siswa yang menantang, menyenangkan, memotivasi, menginspirasi dan memberi ruang kepada siswa untuk melakukan keterampilan proses yaitu mengobservasi, bertanya, mencari tahu, merefleksi sebagaimana dinyatakan filosof Betrand Russel “More important than the curriculum is the question of the methods of teaching and the spirit in which the teaching is given”.
Karena berada pada bulan Ramadhan, pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) dilaksanakan hanya dua hari. Materi yang disampaikan lebih mengarah kepada pengenalan madrasah. Kepala Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Karangan melalui Wakil Kepala Kurikulum, bapak Sama'in, S,Ag mengatakan bahwa diharapkan siswa baru bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan MTs Ma'arif Karangan. Dan mereka mampu berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.
Dalam mengimplementasikan kurikulum, yang jauh lebih penting adalah guru sebagai ujung tombak bahkan bisa menjadi ujung tombok serta garda terdepan dalam pelaksanakan kurikulum. Oleh karena itu betapa pentingnya kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum itu selain kompetensi, komitmen dan tanggung jawabnya serta kesejahteraannya yang harus terjaga. Kompetensi guru bukan saja menguasai apa yang harus dibelajarkan (content) tapi bagaimana membelajarkan siswa yang menantang, menyenangkan, memotivasi, menginspirasi dan memberi ruang kepada siswa untuk melakukan keterampilan proses yaitu mengobservasi, bertanya, mencari tahu, merefleksi sebagaimana dinyatakan filosof Betrand Russel “More important than the curriculum is the question of the methods of teaching and the spirit in which the teaching is given”.
Kurikulum penting, tetapi yang tak kalah pentingnya juga adalah
bagaimana strategi membelajarkan dan spiritnya. Dengan strategi
pembelajaran yang tepat dalam mengimplementasikan kurikulum disertai
dengan spirit pendidikan yang selalu menggelora pada setiap guru atau
pendidik dan peserta didik, maka proses pendidikan itu sendiri tidak
terlepas dari rohnya. Sebuah kata bijak mengatakan bahwa “At-Thariqatu Afdalu Minal Mad”
(Metodologi tidak kalah pentingnya dibanding substansi). Betapapun
baiknya kurikulum yang telah dikembangkan, buku pelajaran dan media
pembelajaran disediakan serta dilaksanakan Diklat baik Kepala Sekolah,
Pengawas, Guru Inti, Guru Pelatih maupun Diklat guru secara massal pada
akhirnya berpulang kepada ada tidaknya kemauan untuk berubah (willingness to change) dari para pemangku kepentingan utama pendidikan tersebut. Semoga siap untuk berubah.
0 komentar:
Posting Komentar