Sabtu, 13 Juli 2013

Menjaga Pahala Puasa

MTs Makara - Alhamdulillah, kita masih diperkenankan bertemu bulan Ramadhan di tahun ini. Sungguh, ini merupakan kenikmatan yang patut kita syukuri, mengingat begitu banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah bekal kita menuju kehidupan yang kekal. Allah – ta’ala – berfirman, “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (al-Baqarah : 197)
Sungguh, bulan Ramadhan ini merupakan kesempatan emas untuk menempa dan melatih kita untuk menjadi diri yang lebih bertakwa, sebab memang itulah muara akhir ibadah puasa.
Namun, amat disayangkan. Kebanyakan dari umat muslimin hanya memandang puasa sebagai rutinitas tahunan belaka. Dalam pandangannya, puasa tak lebih dari sekadar menahan haus dan lapar, sehingga fokus mereka hanya pada masalah ini, tanpa perhatian terhadap berbagai macam pintu pahala yang ada di dalamnya dan berbagai hal yang bisa merusak puasa.
Oleh karena itu, betapa banyak orang yang berpuasa namun enggan mengekang lisan, penglihatan, dan hawa nafsunya. Padahal semestinya orang yang berpuasa berusaha membentengi ibadah puasa dari faktor-faktor yang mengurangi keutuhan pahalanya, seperti ghibah (menggunjing) dan namimah (adu domba). Rasulullah – shollallohu ‘alaihi wa sallam – bersabda, “Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan sia-sia, niscaya Allah tidak butuh kepada puasanya.”
Para ulama berbeda pendapat tentang makna hadits tersebut. Ada yang melihat bahwa ghibah dan namimah membatalkan pahala puasa, tidak tersisa sedikitpun! Namun ada juga yang berpendapat bahwa dua hal itu hanya mengurangi pahala puasa meski kadang hanya tersisa sedikit. Artinya, ibadah puasa yang dilakukannya tidak bermanfaat.
Semoga kita tidak termasuk dari orang-orang yang semacam itu. Untuk itu, marilah kita berdoa dan berusaha agar puasa tahun ini benar-benar mendidik kita menjadi pribadi yang lebih takwa! Amiin(http://majalahsakinah.com)

0 komentar: