MTs Makara - Alhamdulillah, kita masih diperkenankan bertemu bulan Ramadhan
di tahun ini. Sungguh, ini merupakan kenikmatan yang patut kita syukuri,
mengingat begitu banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk
menambah bekal kita menuju kehidupan yang kekal. Allah – ta’ala – berfirman,
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (al-Baqarah : 197)
Sungguh, bulan Ramadhan ini merupakan kesempatan emas untuk menempa
dan melatih kita untuk menjadi diri yang lebih bertakwa, sebab memang
itulah muara akhir ibadah puasa.
Namun, amat disayangkan. Kebanyakan dari umat muslimin hanya
memandang puasa sebagai rutinitas tahunan belaka. Dalam pandangannya,
puasa tak lebih dari sekadar menahan haus dan lapar, sehingga fokus
mereka hanya pada masalah ini, tanpa perhatian terhadap berbagai macam
pintu pahala yang ada di dalamnya dan berbagai hal yang bisa merusak
puasa.
Oleh karena itu, betapa banyak orang yang berpuasa namun enggan
mengekang lisan, penglihatan, dan hawa nafsunya. Padahal semestinya
orang yang berpuasa berusaha membentengi ibadah puasa dari faktor-faktor
yang mengurangi keutuhan pahalanya, seperti ghibah (menggunjing) dan
namimah (adu domba). Rasulullah – shollallohu ‘alaihi wa sallam – bersabda,
“Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan sia-sia, niscaya Allah tidak butuh kepada puasanya.”
Para ulama berbeda pendapat tentang makna hadits tersebut. Ada yang
melihat bahwa ghibah dan namimah membatalkan pahala puasa, tidak tersisa
sedikitpun! Namun ada juga yang berpendapat bahwa dua hal itu hanya
mengurangi pahala puasa meski kadang hanya tersisa sedikit. Artinya,
ibadah puasa yang dilakukannya tidak bermanfaat.
Semoga kita tidak termasuk dari orang-orang yang semacam itu. Untuk
itu, marilah kita berdoa dan berusaha agar puasa tahun ini benar-benar
mendidik kita menjadi pribadi yang lebih takwa! Amiin(http://majalahsakinah.com)
0 komentar:
Posting Komentar