Guru
Idolaku....
Guru
panutanku.....
Sekolah
tempat berekreasi dan bereksplorasi
Sekolah
tempat mengasah intelektual.........
MTs Makara
– Guru
menampar muridnya karena telah melakukan kesalahan, seorang anak terpaksa berhenti
sekolah menjadi bahan olok-olok temannya. Permasalahan ini masih saja sering
terjadi di sekolah, yang dimana sejatinya adalah tempat untuk mendidik dan
menimba ilmu. Maukah anak-anak kita akan menjadi korban berikutnya?
Penggagasan
diciptakannya Sekolah Ramah Anak (SRA) di kabupaten Trenggalek didasari karena
masih ditemukannya perlakuan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah.
Gagasan ini telah disampaikan dalam acara yang digelar di pendopo kabupaten,
Senin/ 18 Maret di hadiri para undangan yang terdiri dari Kepala Dinas Pendidikan Kusprigianto, Utusan Kemenag, Kepala BPPKB, Kepala UDP dan Kepala SMP/ MTs, SMA/ SMK se-kabupaten Trenggalek.
Bupati
Trenggalek, Ir. Mulyadi WR MMT beserta wakil bupati yang hadir dalam acara
tersebut dalam sambutannya mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung program
ini, dengan kesiapan menggelontorkan
dana untuk program Sekolah Ramah Anak
(SRA), yang diambilkan dari dana APBD.
Winny
Isnaini, ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur selaku pembicara
mengatakan, masih banyak sekolah yang tidak melibatkan siswa dalam hal membuat
kebijakan sekolah. Ujung-ujungnya anak tidak memiliki rasa tanggung jawab melaksanakan
kebijakan dan cenderung melakukan tindakan yang keliru.
“
Kekerasan pada anak secara terus menerus dapat mengakibatkan stress dan
kecemasan berlebihan yang akan berdampak pada kerusakan otak anak.”, lanjut
Dia.
Penelitian
yang dilakukan UNICEF di Indonesia tahun 2006 di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan,
dan Sumatera Utara mengungkapkan bahwa hampir 80 persen guru pernah memebrikan
sanksi berupa hukuman termasuk secara verbal. Selain itu, hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa sebagian besar tindakan kekerasan pada anak dilakukan oleh
orang-orang disekitar anak-anak termasuk orang tua, guru dan teman-temannya.
Tahun 2009 di Jatim juga ditemukan fakta kekerasan terhadap anak terjadi di
sekolah. Tahun 2012 fakta tersebut tidak berubah bahkan jenisnya mengikuti
trend jaman.
Agar tercipta Sekolah Ramah Anak (SRA) diperlukan kerjasama seluruh komponen yang berkaitan, agar permasalahan-permasalahan yang di alami anak sekolah bisa diselesaikan dengan optimal.
0 komentar:
Posting Komentar