Jumat, 08 November 2013

Gebyar Muharrom


MTs Makara – Menyambut datangnya tahun baru Islam satu Muharam 1435 H, Forum Silaturrohim (FOSI) Ustad dan Ustadzah TPA dan TPQ serta Madrasah Diniyah se-Kecamatan Karangan menggelar pawai ta’aruf atau gebyar Muharrom (05/11/2013). Ratusan santri dari TPA dan TPQ unjuk gigi dengan menampilkan berbagai  seni Islami layaknya peringatan tujuhbelasan.
Acara yang juga dihadiri langsung oleh Camat Karangan Hari Andiko tersebut berlangsung sangat meriah, mulai seni hadrah, rodad dibawakan dengan cukup menarik oleh peserta. Memang acara tahunan seperti ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Jadi tidak heran kalau di sepanjang rute pawai ini dipenuhi oleh banyak penonton.
Seperti tahun lalu, dalam pawai Muharrom tahun ini MTs Ma’arif Karangan menampilkan Drum Band andalan masrasah “Nasyida Buana”. Dengan penuh semangat tim ini memainkan beberapa lagu untuk menghibur masyarakat yang sudah hadir di Lapangan Karangan pagi itu. Sukses.
Ketua FOSI Karangan Farid mengatakan, acara seperti ini menjadi agenda tahunan agar masyarakat khususnya umat muslim lebih bias memaknai tahun baru Islam, jadi tidak hanya bersuka cita ketika merayakan tahun baru masehi tetapi juga tahun baru Islam.

Kamis, 24 Oktober 2013

Berkurban di Hari Raya Idhul Adha


MTs Makara – Seluruh umat muslim di seluruh dunia selalu menyambut dengan penuh suka cita datangnya hari raya Idhul Adha. Selain bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji, momentum Idhul Adha  akan mengingatkan kita akan perjuangan Nabi Ibrahim AS dalam menjaga ketaatannya kepada Allah SWT.

Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109. 

Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani. 

Mts Ma’arif Karangan yang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Trenggalek berupaya untuk mengajak siswa madrasah untuk memaknai  datangnya Idhul Adha, diantaranya dengan belajar menyembelih hewan kurban. Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan. 

Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan  terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama. 

Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.
Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !
(sumber : www.pesantrenvirtual.com)

Selasa, 22 Oktober 2013

Persahad 2013, Bukti Cinta Pramuka

MTs Makara - Di tengah minimnya  karakter generasi muda Indonesia yang tangguh, Pramuka menjadi angin segar untuk menjadi tempat melatih kepribadian. Apalagi pada kurikulum 2013, Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib bagi siswa. Hal ini membuktikan bahwa kita memerlukan kegiatan positif seperti Pramuka agar muncul generasi-generasi bangsa yang berkualitas.

Pramuka sendiri telah menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti seluruh siswa di MTs Ma'arif Karangan, dan kegiatan ini dialkukan setiap hari Jum'at sore. Berbagai kegiatan sudah pernah dilakukan diantaranya kegiatan Perkemahan Sabtu malam Ahad (PERSAHAD) yang sukses dilaksanakan pada tanggal 5-6 Oktober yang lalu. 

Persahad sendiri digelar untuk melatih semua siswa agar lebih mandiri, berani dan mencintai alam semesta yang telah diciptakan oleh Allah SWT.

Berbagai kegiatan di Persahad juga sukses dilaksanakan mulai dari pembukaan, upacara adat, sampai api unggun. Yang spesial, dalam upacara api unggun, setiap regu menampilkan berbagai atraksi seni, mulai yel-yel, atraksi api dan bambu gila.

Untuk kali ini kegiatan Persahad diikuti siswa-siswi kelas VII dan VIII, yang kemudian dibagi menjadi beberapa regu. Walaupun harus bermalam di sekolah, Cindi Nur'aini, salah satu peserta mengaku sangat senang dengan kegiatan Persahad. Karena selain bisa berkumpul dengan banyak teman, kegiatan ini membuat kita lebih berani untuk tampil.
 
Drs.H.Sukarodin,M.Ag dalam sambutannya mengatakan bahwa sudah seharusnya semua siswa meangaplikasikan apa yang sudah didapat dari kegiatan Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Harus bisa membuktikan anggota Pramuka yang rajin, terampil, tekun dan jujur.

Terima kasih atas kerja panitia Persahad 2013 MTs Ma'arif Karangan yang telah berupaya membuat acara ini benar-benar memiliki makna penting bagi semua. 






Rabu, 09 Oktober 2013


Senin, 07 Oktober 2013

Pengurus OSIS 2013-2014

MTs Makara - Sebagai salah satu bentuk organisasi bagi siswa di sekolah, OSIS menjadi wadah pembentuk karakter siswa untuk menjadi seorang pemimpian. Dan setelah dilakukan pemilihan langsung, akhirnya terpilih ketua OSIS dan anggota-anggotanya untuk periode 2013-2014. Walaupun masih berusia muda Atikah Nur Rohmah dari kelas VII mendapatkan kepercayaan untuk menjadi ketua OSIS periode ini, dan dibantu dengan wakilnya Ahmad Tsamroni dari kelas VIII.

Setelah dibentuk beberapa seksi bidang, seperti seksi keagamaan, seksi apresiasi seni, maupun seksi kepramukaan, kerja pengurus OSIS segera dimulai ditandai dengan prosesi pelantikan yang dilaksanakan tanggal 9 September 2013.Kepala Madrasah, Drs.H.Sukarodin, M.Ag dalam sambutannya, berharap kepada pengurus OSIS baru untuk memiliki semangat yang besar melakukan berbagai kegiatan yang positif. 

"Kita tunggu kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan OSIS baru, buat banyak rencana dan segera ditindaklanjuti, berapapun biayanya pihak madrasah siap membantu" kata beliau.

Untuk membekali pengurus OSIS baru setelah dilantik juga diadakan orientasi OSIS dimana memberikan banyak materi dan pengetahuan tentang keOSISan dan kepemimpinan yaitu pada tanggal22 September 2013 yang lalu.


Rabu, 04 September 2013

Belajar Demokrasi di Pemilihan Ketua OSIS


MTs Makara – Selasa, 3 September 2013 seluruh siswa siswi MTs Ma’arif Karangan  mengikuti pemilihan langsung ketua OSIS untuk periode 2013-2014. Pemilihan OSIS tahun ini dibuat sedikit berbeda karena pelaksanaannya dibuat semirip mungkin dengan pelaksanaan PEMILU pada umumnya, mulai pendaftaran bakal calon ketua OSIS, seleksi, kampanye masing masing calon sampai dengan pemungutan suara.

Alhasil pada saat pelaksanaan pemungutan suara, laboratorium IPA yang memang memiliki ukuran lebih besar dari ruangan lainnya disulap menjadi tempat pemungutan suara (TPS). Sebelum pencoblosan dimulai, dihadapan para pemilih, ‘Izza Nahaarin sebagai ketua panitia pemungutan suara menjelaskan secara rinci bagaimana  melakukan pencoblosan. Dari 167 pemilih yang telah terdaftar hanya 147 yang memberikan suaranya.

Setelah dilakukan penghitungan suara, dari lima calon yang ada, terpilih Atikah Nur Rohmah sebagai ketua OSIS yang baru untuk satu tahun ke depan. Walaupun masih duduk di kelas VII, tetapi Atikah sudah memiliki jiwa leadership yang bagus. Dalam vivi misinya, yang bersangkutan berjanji untuk lebih meningkatkan kerjasama kinerja OSIS. Dan menghidupkan madrasah dengan kegiatan-kegiatan yang positif. 

Kepala Madrasah Drs. H. Sukarodin, yang juga hadir memberikan suaranya menyambut baik pemilihan ketua OSIS yang dikemas seperti pelaksanaan Pemilu pada umumnya. Karena dengan kegiatan semacam ini, siswa akan lebih tahu sejak dini bagaimana pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia.