Selasa, 28 Mei 2013

Panggul, Study Tour 2013


MTs Makara -  Minggu, 26 Mei 2013 MTs Ma’arif Karangan mengadakan Study Tour ke beberapa tempat di kecamatan Panggul, yaitu pantai Pelang, Taman Kili-Kili, dan Pantai Konang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi waktu luang bagi siswa kelas IX menunggu hasil Ujian Nasional (UN) dan memberikan pengetahuan kepada mereka agar lebih mencintai obyek-obyek wisata lokal di kabupaten Trenggalek.
Berangkat dari halaman madrasah, dua bus mini yang mengangkut rombongan study tour menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam hingga sampai di kecamatan Panggul. Tujuan pertama rombongan adalah pantai Pelang yang pada tahun 2012 pernah mendapatkan penghargaan Anugerah Wisata Nusantara (AWN) Jawa Timur. Selain bisa menikmati pantai dengan hamparan pasir putih, terdapat air terjun yang langsung berasal dari mata air pengunungan. Pantai Pelang memang siap untuk memanjakan mata anda dengan menawarkan pemandangan yang masih perawan, jadi tidak salah kalau banyak orang menjuluki pantai ini Tanah Lot-nya Trenggalek.

Kemudian rombongan meneruskan perjalanan menuju pantai Kili-Kili yang masih dekat dengan pantai Pelang  untuk melihat proses penangkaran penyu. Di tempat ini, bisa bertanya banyak hal tentang penyu. Mulai dari penetasan sampai penyu-penyu yang berumur tiga bulan siap untuk di lepas ke laut. Pantai yang ada di taman Kili-kili juga tidak kalah eksotis dengan pantai Pelang. 

Dan tujuan terakhir study tour adalah pantai Konang yang bisa dikatakan mirip dengan pantai Parangtritis di Jogja. Jumlah pengunjung di pantai ini  lebih banyak, karena memang tidak ada biaya masuk atau retribusi. Anda juga bisa merasakan sensasi makan ikan bakar di tepi pantai yang bisa dibeli di warung-warung  yang berjejer di sekitar pantai.

Study Tour kali ini bertujuan menanamkan rasa memiliki kepada siswa madrasah bahwa di daerah kita ini memiliki kekayaan-kekayaan alam luar biasa yang bisa dijaga, diolah untuk diciptakan menjadi ikon yang bisa membanggakan.



 


Kamis, 23 Mei 2013

Selamat, Wisudawan-wisudawati Angkatan ke-XXIII


MTs Makara – Setelah menempuh berbagai macam ujian seperti Ujian Akhir Madrasah (UAM), Ujian Akhir Berstandar Nasional (UAMBN), UAMNU dan Ujian Nasional (UN) terakhir pada bulan April yang lalu. Pada hari Senin, 20 Mei 2013 bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional, MTs Ma’arif Karangan mewisuda sebanyak 39 siswa-siswinya yang telah memasuki angka ke-XXIII. Acara yang digelar pagi tersebut juga dihadiri langsung oleh Dewan Pembina, Pengurus yayasan, Komite, Wali Murid dan seluruh siswa madrasah kelas VII serta VIII. Acara yang dibuka dengan penampilan seni tari dari siswi kelas VII dan VIII tersebut berlangsung tertib dan lancar.

Kepala Madrasah Drs. H. Sukarodin, M.Ag dalam sambutannya memiliki harapan, seluruh siswa yang diwisuda lulus dengan nilai yang memuaskan dan tetap untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Penghargaan juga diberikan kepada lima siswa berprestasi dengan nilai UAMBN dan UAMNU terbaik yaitu Mamba Atus Solikhah di urutan pertama, disusul Rona Aprilia Melinda, Indri Retno Trianti, Mar’atus Solikhah dan Puput Hardianti.
Sebagai acara penutup ditampilkan kreasi siswa MTs Ma’arif dalam bidang seni, seperti penampilan teater “Cublak Suweng” dengan cerita Malin Kundang dan kemampuan dalam hal tarik suara baik siswa maupun guru. Selain itu terpilih Aditya Nur Isnani kelas IX sebagai pemenang ekspresi wajah paling menakjubkan 2013.
Selamat…!!! Kepada para wisudawan MTs Ma’arif Karangan angkatan ke-XXIII tahun 2013, semoga motivasi bisamendorong kalian untuk terus melanjutkan cita-cita menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

Remaja Masih Rentan Terkena AIDS


MTs Makara – Pengetahuan tentang HIV-AIDS para remaja yang masih minim, Pihak Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Karangan bekerjasama dengan Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Karangan mengadakan sosialisasi dengan ceramah singkat dihadapan seluruh siswa-siswi.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada remaja bagaimana cara mencegah sejak dini penularan HIV-AIDS,
Kepala Madrasah, Drs. H. Sukarodin, M.Ag, sangat mendukung kegiatan semacam ini, karena bisa memberikan informasi sebanyak mungkin tentang AIDS kepada siswa madrasah. Mulai dari cara menghindari, dan bersosialisasi dengan penderita AIDS, yang merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia saat ini.

AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.


Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti  SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.


AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup. (http://infokesehatan101.blogspot.com)

Sosialisasi PPDB, Gelar Sepeda Sehat Keliling Kecamatan

MTs Makara – Selain melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah tingkat dasar di wilayah kecamatan Karangan, MTs Ma’arif Karangan  menginformasikan  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ke masyarakat, dengan cara  menggelar sepeda sehat keliling kecamatan pada hari Kamis 16 Mei 2013. Diikuti seluruh siswa, acara tersebut dibuka dan diberangkatkan langsung oleh Kepala Madrasah, Bapak Drs. H. Sukarodin, M.Ag. Peserta sepeda sehat menempuh perjalan lebih dari 8 KM, yakni start dari halaman madrasah, arah Utara ke desa Kerjo, kemudian balik ke Selatan menuju Pasar Subuh Karangan, arah Timur dusun Kedungwaru – dusun Jeruk, ke arah Timur Pasar Templek Sumberingin, ke Selatan desa Jatiperahu, balik ke Utara desa Sumberingin, kemudian dusun Punjung desa Salamrejo, dan finish di halaman madrasah lagi.
Selain mengajak para siswa madrasah untuk menerapkan pola hidup sehat dengan  berolahraga, sepeda sehat ini digelar sekaligus memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Walaupun ada beberapa permasalah kecil seperti ban bocor, ataupun sepeda peserta yang mengalami kerusakan di jalan, tidak sedikitpun mengurangi semangat  peserta sepeda sehat untuk menggenjot sepedanya menuju garis finish.

Nana Kelvin Ramadhani siswa kelas IX mengaku sangat senang dengan acara yang diadakan sekolah seperti ini
“ Biarpun capek, tapi senang karena sekalian untuk refreshing setelah menyelesaikann banyak ujian-ujian kelulusan khususnya kelas IX”, jelas dia.

Bapak ibu guru yang pagi itu kompak pakai kaos seragam hijau-hijau juga tidak mau kalah dengan yang lain. Salah satunya pak Chomarudin yang siap dengan sepeda jadulnya.
“Alhamdulillah walaupun ngos-ngosan tapi akhirnya sampai finish juga”, kata beliau sambil tertawa.